Laporan Bencana di Kabupaten Kotawaringin Timur Tahun 2025

Di sampaikan Laporan Bencana di Kabupaten Periode Tahun 2025 sebagai berikut :

Dari data diatas, adalah data yang dapat di rekam oleh Pusdalops PB BPBD Kabupaten Kotawaringin Timur. Berbagai kejadian bencana yang terjadi pada Tahun 2025 di Wilayah Kabupaten Kotawaringin Timur. Rincian kejadian sebagai berikut :

Jumlah Kejadian Bencana 106 Kejadian, dengan rincian Banjir 44 kali kejadian, Cuaca Ekstrem 26 kejadian dan Karhutla 8 kejadian. Sementara Operasi Pencarian dan Penyelamatan sejumlah 8 kejadian dengan Korban MD sebanyak 11 orang.

Bencana Banjir terjadi di 14 Kecamatan yaitu Kecamatan Antang Kalang, Kecamatan Baamang, Kecamatan Bukit Santuai, Kecamatan Cempaga Hulu, Kecamatan Kota Besi, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Kecamatan Mentaya Hilir Selatan, Kecamatan Mentaya Hulu, Kecamatan Parenggean, Kecamatan Pulau Hanaut, Kecamatan Telaga Antang, Kecamatan Telawang, Kecamatan Teluk Sampit dan Kecamatan Tualan Hulu.

Bencana Cuaca Ekstrem terjadi di 5 Kecamatan, yaitu Kecamatan Baamang, Kecamatan Cempaga Hulu, Kecamatan Kota Besi, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang dan Kecamatan Mentaya Hilir Selatan. Tertinggi kejadian cuaca ekstrem di Kecamatan Mentawa Baru Ketapang sebanyak 14 kali.

Bencana Karhutla terjadi di 10 Kecamatan, yaitu Kecamatan Baamang, Kecamatan Cempaga, Kecamatan Kota Besi, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Kecamatan Mentaya Hilir Selatan, Kecamatan Mentaya Hilir Utara, Kecamatan Parenggean, Kecamatan Pulau Hanaut dan Kecamatan Teluk Sampit.

Sementara operasi pencarian pertolongan, tahun 2025 terdapat 8 kejadian dengan korban MD sebanyak 11 orang. Kejadian ini tertinggi sejak periode tahun 2023 – 2025.

Berbagai upaya di lakukan untuk upaya pengurangan risiko bencana, diantaranya :

  • Edukasi dan Penyuluhan Masyarakat
  • Pelatihan Tim Reaksi Cepat dan Latihan Bersama dengan Instansi lainnya (Pos SAR Sampit, Pos BKPSDA Sampit, Polres Kotim, Kodim 1015/Sampit, dunia usaha dan Manggala Agni Pondok Kerja Sampit.
  • Pemetaan Risiko Bencana dengan berpedoman dengan Dokumen Kajian Risiko Bencana.
  • Kolobarasi penambangan alat Peringatan dini, terutama peringatan dini muka air banjir yang di sediakan oleh Balai Wilayah Sungai Kalimantan II Palangka Raya.
  • Kerjasama dengan berbagai pentahelix (Media, Perguruan Tinggi, Masyarakat, Dunia Usaha dan unsur pemerintah)
  • Penggunaan teknologi informasi untuk mengembangan sistem peringatan dini.

Berbagai rencana yang masih harus di tingkatkan, diantaranya :

  1. Peningkatan Kesiapsiagaan Masyarakat melalui Program Destana (Desa Tangguh Bencana) dan Kencana (Kecapatan Tangguh Bencana)
  2. Memberikan informasi yang terbuka untuk seluruh pihak untuk membangun dengan memperhatikan wilayah potensi bencana
  3. Sistem Peringatan Dini yang efektif (canggih dan responsif)
  4. Kerjasama meningkat
  5. Penggunaan Teknologi dalam Mitigasi (pengumpulan data, analisis risiko dan penyebaran informasi kepada masyarakat.
  6. Rehabilitasi lingkungan
  7. Peningkatan anggaran dan sumber daya.
  8. Kesadaran dan Partisipasi Masyarakat
  9. Monitoring dan Evaluasi yang berkesinambungan
  10. Pegembangan kebijakan yang responsif.

Harapan ini mencerminkan upaya untuk membangun ketahanan masyarakat dan lingkungan di Kabupaten Kotawaringin Timur

Mungkin Anda juga menyukai