BORNEONEWS, Sampit – Ketua DPRD Kotawaringin Timur, Rinie Anderson menyebut saat ini kondisi cuaca mulai masuk ke masa kemarau. Jangan sampai di tengah wabah Covid-19 ini muncul bencana baru kebakaran hutan dan lahan lagi.
Maka dari itu Rinie mengingatkan masyarakat bisa kembali mewaspadai munculnya kebakaran hutan dan lahan.
“Mari bersama – sama harus mencegah dan menanggulangi, bahaya kebakaran hutan dan lahan. Jangan sampai ada lahan dan hutan yang kembali terbakar sehingga menimbulkan asap,” kata Rinie, Senin 11 April 2022.
Ia mendorong agar sumber air yang sudah dibangun pemerintah di sejumlah titik di daerah rawan segera diaktifkan. “Pemerintah harus menyiapkan diri untuk menghadapi kemungkinan terburuk tersebut,” ucapnya.
Menurutnya aktifkan semua sumur bor yang diprogramkan di sejumlah titik dan jangan sampai nanti ketika sudah kemarau panjang terjadi baru ada berinisiatif untuk membuka dan mengaktifkan sumber air sumur yang dibangun APBD Kotim itu.
Rinie menyebutkan sejumlah sumur bor yang dibangun pemerintah sejak 2018 hingga 2020 tadi harus dilakukan persiapan untuk menghadapi kemarau, termasuk akses jalan menuju sumur itu harus menjadi tanggung jawab pemerintah.
“Serta pihak desa harus dilibatkan secara penuh bagaimana agar sumur bor yang jadi sumber air untuk menghadapi kemarau ini benar-benar fungsional,” tandasnya. ( Sumber dari NACO/B-11, https://www.borneonews.co.id/berita/260559-jangan-sampai-di-tengah-wabah-covid-19-kotim-dilanda-karhutla)