Simulasi Karhutla di SMP Negeri 8 Sampit dalam rangka Peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana Tahun 2025

Kegiatan simulasi ini diselenggarakan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) bekerja sama dengan Dinas Pendidikan (Disdik) Kotim. Partisipasi dalam simulasi ini cukup signifikan, melibatkan 395 siswa dan 46 guru dari SMPN 8 Sampit. Beberapa sumber menyebutkan jumlah siswa sebanyak 396 , dan total peserta yang dilaporkan adalah 442 orang. Selain siswa dan guru, simulasi ini juga melibatkan perwakilan dari berbagai instansi dan organisasi, menunjukkan pendekatan multi-stakeholder dalam penanggulangan bencana. Instansi dan organisasi tersebut meliputi Organisasi Perangkat Daerah (OPD) , berbagai instansi vertikal di Kabupaten Kotim , organisasi masyarakat , relawan pemadam kebakaran , Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) , Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) , Palang Merah Indonesia (PMI) , Pos SAR Sampit , serta Manggala Agni.

Kehadiran tamu internasional juga menambah bobot acara ini, di mana Mr. Hosayoshi Tsuchida dan Mr. Takayosh Kawahara dari Jepang, beserta rombongannya turut menyaksikan jalannya simulasi. Keterlibatan berbagai organisasi, mulai dari pemerintah hingga relawan dan bahkan pihak internasional, menggarisbawahi pengakuan bahwa penanggulangan bencana memerlukan kolaborasi lintas sektor untuk mencapai efektivitas yang maksimal.
Fokus pada pelibatan siswa sebagai peserta utama menunjukkan prioritas pada pendidikan dini dan pembentukan budaya siap siaga bencana di kalangan generasi muda, yang merupakan investasi jangka panjang untuk ketahanan masyarakat. Kehadiran tamu internasional mengindikasikan bahwa upaya yang dilakukan di Kotawaringin Timur mungkin memiliki relevansi dan menarik perhatian dalam konteks strategi dan inisiatif lingkungan global, berpotensi membuka peluang untuk pertukaran pengetahuan dan kolaborasi di masa depan.
Tujuan utama simulasi kebakaran hutan dan lahan ini adalah untuk memperingati Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional (HKBN) tahun 2025. Selain itu, kegiatan ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada para siswa mengenai kesiapsiagaan bencana sejak usia dini, serta meningkatkan pemahaman dan kesiapan teknis dalam menghadapi kemungkinan terjadinya bencana yang sebenarnya. Simulasi ini juga merupakan bagian dari program nasional Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) yang diinisiasi oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Lebih lanjut, kegiatan ini juga memiliki ambisi untuk memecahkan rekor MURI (Museum Rekor Indonesia) untuk simulasi kesiapsiagaan bencana yang dilaksanakan secara serentak di seluruh Indonesia pada tahun 2025. Target partisipasi secara nasional dalam upaya pemecahan rekor ini adalah lebih dari 10.000 peserta.



Tujuan penting lainnya dari simulasi ini adalah untuk menanamkan budaya ketangguhan bencana dan mengubah paradigma bahwa penanggulangan bencana hanya menjadi tanggung jawab pemerintah semata. Kombinasi antara tujuan kesiapsiagaan lokal dan kontribusi pada upaya pemecahan rekor nasional menunjukkan pendekatan strategis yang memanfaatkan tindakan lokal untuk dampak nasional yang lebih luas, yang dapat memotivasi partisipasi dan keterlibatan yang lebih besar di tingkat masyarakat.
Penekanan pada program SPAB mengindikasikan adanya kerangka kerja nasional untuk mengintegrasikan kesiapsiagaan bencana ke dalam sistem pendidikan, yang mencerminkan komitmen jangka panjang untuk membangun masyarakat yang tangguh terhadap bencana melalui pendidikan. Fokus pada pergeseran tanggung jawab penanggulangan bencana dari pemerintah semata menjadi tanggung jawab bersama seluruh pihak merupakan langkah krusial menuju pembangunan ketahanan masyarakat yang sesungguhnya, yang memerlukan kesadaran dan partisipasi aktif dari seluruh elemen masyarakat.


Kegiatan inti simulasi ini meliputi beberapa aspek penting dalam penanggulangan kebakaran hutan dan lahan. Para peserta melakukan latihan evakuasi mandiri dari gedung sekolah , diikuti dengan upaya pemadaman awal. Simulasi ini juga melibatkan koordinasi antar berbagai instansi terkait , yang merupakan elemen penting dalam penanganan bencana yang efektif. Meskipun detail spesifik skenario simulasi tidak dijelaskan secara rinci dalam semua sumber, partisipasi aktif siswa sebagai bagian dari petugas dalam skenario penanganan bencana menjadi sorotan.


Sebelum simulasi dilaksanakan, para siswa diberikan pembekalan materi kebencanaan, termasuk pengenalan potensi Karhutla dan praktik langkah-langkah penanggulangannya secara sederhana. Fokus pada evakuasi, pemadaman api, dan koordinasi antar instansi mencerminkan elemen-elemen penting dalam respons bencana yang efektif. Melatih elemen-elemen ini dalam simulasi membantu mengidentifikasi potensi kelemahan dan meningkatkan respons waktu nyata. Keterlibatan aktif siswa dalam simulasi, bukan hanya sebagai pengamat, meningkatkan pengalaman belajar mereka dan memberdayakan mereka untuk mengambil tindakan selama keadaan darurat. Pendekatan langsung ini dapat menghasilkan retensi pengetahuan dan keterampilan yang lebih baik.
Dinas Pendidikan Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) memberikan dukungan penuh dan apresiasi yang tinggi atas pelaksanaan simulasi kebakaran hutan dan lahan ini. Kepala Bidang Pembinaan SMP Dinas Pendidikan Kotim, I Gede Sukadana, menyampaikan terima kasih dan apresiasinya kepada BPBD karena telah melibatkan satuan pendidikan dalam peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana. Disdik Kotim menilai kegiatan ini sangat penting sebagai bentuk edukasi sekaligus pembentukan karakter siswa agar lebih tanggap terhadap potensi bencana. Pihaknya berharap kegiatan serupa dapat dilaksanakan secara konsisten dan simultan sehingga penanggulangan bencana menjadi tanggung jawab bersama. Dukungan kuat dari otoritas pendidikan menunjukkan adanya hubungan kolaboratif yang baik antara badan penanggulangan bencana dan sektor pendidikan. Hal ini penting untuk keberhasilan integrasi kesiapsiagaan bencana ke dalam kurikulum dan kegiatan sekolah. Penekanan Disdik pada pembentukan karakter di samping pendidikan menyoroti manfaat yang lebih luas dari pelatihan kesiapsiagaan bencana, yang menanamkan nilai-nilai tanggung jawab dan ketahanan pada siswa.
Simulasi di Kotawaringin Timur ini merupakan bagian dari upaya nasional yang diinisiasi oleh BNPB untuk memecahkan rekor MURI dengan jumlah peserta terbanyak dalam simulasi kesiapsiagaan bencana secara serentak pada tahun 2025. Target partisipasi nasional adalah lebih dari 10.000 peserta. Perwakilan Bupati Kotim, Wim RK Benung, menyatakan optimisme bahwa rekor MURI akan terpecahkan berkat tingginya partisipasi dari berbagai unsur masyarakat (pentahelix). Namun, hingga saat ini, belum ada konfirmasi resmi apakah rekor MURI tersebut berhasil dipecahkan atau tidak berdasarkan informasi yang tersedia. Koordinasi nasional acara ini oleh BNPB menunjukkan betapa pentingnya kesiapsiagaan bencana di tingkat nasional. Upaya pemecahan rekor MURI berfungsi sebagai cara untuk menghasilkan perhatian publik dan mendorong partisipasi luas dalam kegiatan kesiapsiagaan. Keterlibatan “pentahelix” (pemerintah, masyarakat, akademisi, dunia usaha, dan media) dalam upaya pemecahan rekor MURI menggarisbawahi tema tanggung jawab bersama dan perlunya kolaborasi dari semua sektor dalam penanggulangan bencana.
Berbagai pernyataan resmi dari para pejabat menekankan pentingnya kesiapsiagaan bencana dan keterlibatan masyarakat. Wim RK Benung, saat membuka acara simulasi, menyampaikan apresiasinya terhadap antusiasme berbagai pihak dalam menyukseskan kegiatan ini. Kepala BPBD Kotim, Multazam, juga menyampaikan bahwa simulasi ini melibatkan banyak pihak dan diharapkan dapat meningkatkan kewaspadaan masyarakat serta menjadi upaya preventif untuk pengurangan risiko bencana. Pesan yang berulang kali disampaikan adalah bahwa kesiapsiagaan bencana merupakan tanggung jawab kolektif dan bukan hanya tugas pemerintah semata. Pemerintah berharap melalui peringatan HKBN ini, masyarakat semakin waspada dan memiliki kemampuan menghadapi bencana secara mandiri. Pesan yang konsisten dari para pejabat pemerintah tentang tanggung jawab bersama dan pentingnya kesiapsiagaan menunjukkan upaya komunikasi strategis untuk melibatkan publik dan mendorong pendekatan proaktif terhadap pengurangan risiko bencana. Fokus pada langkah-langkah pencegahan sejalan dengan pendekatan manajemen bencana yang proaktif, yang lebih efektif dan hemat biaya dalam jangka panjang dibandingkan dengan respons reaktif semata.
Sebagai penutup, simulasi kebakaran hutan dan lahan skala besar di Kotawaringin Timur, Sampit, berhasil dilaksanakan sebagai bagian dari peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional tahun 2025. Kegiatan ini mencapai tujuan utamanya, yaitu mengedukasi siswa tentang kesiapsiagaan bencana, berpartisipasi dalam upaya pemecahan rekor MURI tingkat nasional, dan menumbuhkan budaya siap siaga bencana di masyarakat. Simulasi ini merupakan hasil kolaborasi yang baik antara berbagai instansi pemerintah, institusi pendidikan, organisasi masyarakat, dan bahkan melibatkan partisipasi dari pihak internasional.
Signifikansi acara ini terletak pada kemampuannya untuk meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan masyarakat Kotawaringin Timur terhadap potensi kebakaran hutan dan lahan serta berbagai jenis bencana lainnya. Pelaksanaan simulasi yang sukses, seperti yang dilaporkan di berbagai sumber berita, menunjukkan langkah positif menuju peningkatan kesiapsiagaan bencana di wilayah tersebut. Hal ini berpotensi meningkatkan respons dan mengurangi dampak selama insiden kebakaran yang sebenarnya. Fokus pada pelibatan siswa dan dukungan kuat dari sektor pendidikan mengindikasikan komitmen terhadap ketahanan bencana jangka panjang melalui pendidikan generasi mendatang.
Berita lainnya di Media Online :
- https://www.matakalteng.com/pendidikan/disdik-kotawaringin-timur/2025/04/24/disdik-kotim-simulasi-kebencanaan-jadi-investasi-karakter-generasi-penerus
- https://beenews.co.id/2025/04/24/peringatan-hari-kesiapsiagaan-bencana-bupati-kotim-berharap-kewaspadaan-masyarakat-meningkat/
- https://www.matakalteng.com/daerah/kotawaringin-timur/2025/04/24/395-pelajar-terlibat-simulasi-karhutla-bpbd-kotim-ikut-pecahkan-muri
- https://www.klikkalteng.id/baca/2025/04/24/77695/hkbn-2025-bpbd-kotim-gelar-simulasi-kebencanaan-di-sekolah
- https://kalteng.antaranews.com/berita/756237/bpbd-kotim-latih-kesiapsiagaan-pelajar-smpn-8-sampit-hadapi-karhutla
- https://sampit.prokal.co/read/news/41396-simulasi-karhutla-libatkan-ratusan-pelajar.html
- https://www.borneonews.co.id/berita/418017-disdik-kotim-simulasi-karhutla-di-sekolah-untuk-bentuk-karakter-kesiapsiagaan-bencana-lebih-dini
- https://seputarborneo.com/news/15695_Disdik_Kotim_Apresiasi_BPBD_Libatkan_Satuan_Pendidikan_Simulasi_HKBN.html
- https://kalteng.tribunnews.com/2025/04/24/bpbd-kotim-dan-siswa-smpn-8-sampit-padamkan-karhutla-pada-hari-kesiapsiagaan-bencana-nasional-2025
- https://prokalteng.jawapos.com/pemerintahan/pemkab-kotim/25/04/2025/wim-teruslah-membangun-kerja-sama-dan-koordinasi-demi-tugas-kemanusiaan/
- https://sampit.prokal.co/read/news/41395-edukasi-bencana-bentuk-karakter-generasi-tangguh.html
- https://kalteng.tribunnews.com/2025/04/24/bpbd-kotim-kalteng-ajarkan-pelajar-smp-tangani-kebakaran-hutan-dan-lahan
- https://sampit.prokal.co/read/news/41381-ajari-pelajar-smp-dalam-penanggulangan-karhutla.html