Dharma Wanita Persatuan Kabupaten Kotawaringin Timur menjadi Sasaran KIE Kebencanaan

Sampit, 25 Juni 2025 – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kotawaringin Timur menggelar kegiatan Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) Kebencanaan dengan menyasar anggota Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kabupaten Kotawaringin Timur sebagai peserta utama. Kegiatan ini dilaksanakan di Gedung Wanita Sampit, dan dihadiri oleh puluhan ibu-ibu dari berbagai satuan kerja perangkat daerah.
Dalam sambutannya, perwakilan BPBD Kotim menyampaikan pentingnya peran perempuan, khususnya para ibu, dalam upaya mitigasi bencana di tingkat keluarga dan komunitas. Melalui kegiatan ini, para peserta diberikan pemahaman mengenai jenis-jenis bencana yang rawan terjadi di wilayah Kotim, serta langkah-langkah konkret yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko dan dampaknya.
“Ibu-ibu adalah garda terdepan di keluarga. Mereka punya peran besar dalam menyebarkan informasi, menjaga kesiapsiagaan keluarga, hingga mengedukasi anak-anak tentang bahaya dan langkah penyelamatan,” ujar narasumber dari BPBD dalam pemaparannya.
Materi yang disampaikan meliputi:
- Pengertian dan jenis bencana alam dan non-alam;
- Tanda-tanda awal bencana;
- Peran ibu dalam mempersiapkan tas siaga bencana;
- Simulasi evakuasi keluarga;
- Tips komunikasi saat terjadi bencana.
Kegiatan berlangsung interaktif dengan diskusi dan tanya jawab seputar pengalaman dan tantangan yang dihadapi para ibu dalam situasi darurat. Peserta juga mendapatkan materi cetak dan contoh perlengkapan darurat yang bisa disiapkan di rumah.
Ketua Dharma Wanita Persatuan Kabupaten Kotawaringin Timur menyambut baik kegiatan ini dan berharap sosialisasi seperti ini dapat dilakukan secara berkelanjutan hingga ke tingkat kecamatan dan desa. “Kami siap menjadi mitra BPBD dalam menyebarkan informasi kebencanaan hingga ke lingkungan terkecil,” ungkapnya.
Melalui kegiatan ini, BPBD berharap dapat membangun kesadaran dan ketangguhan masyarakat dalam menghadapi potensi bencana, dimulai dari peran aktif para ibu sebagai agen perubahan di lingkungannya masing-masing.




