BORNEONEWS, Sampit - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) terus memantau sejumlah titik yang rawan banjir. Hal itu dilakukan karena saat ini masih sering terjadi hujan deras.
"Kami lakukan antisipasi banjir lebih dulu, terutama dalam memantau sejunlah titik rawan," ujar Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotim M Yusup, Sabtu (7/7/2018).
Dirinya menernagkan, pemantauan tersebut dilakukan oleh pihaknya dengan berkoordinasi dengan sejumlah camat dan kepala desa di beberapa tempat untuk selalu memantau debit air sungai.
Apakah mengalami peningkatan hingga berpotensi terjadinya banjir, atau tidak. Pemantauan sendiri lebih banyak dilakukan di wilayah utara daerah ini. Hal itu dikarenakan potensi terjadinya banjir lebih rawan.
"Memang daerah utara yang sering dilanda banjir, namun juga ada di bagian tengah Kotim yang rawan diserang banjir," kata Yusup.
Dengan adanya hal itu maka diharapkan masyarakat harus mewaspadainya. Jangan sampai lengah, dan segera laporkan kalau di wilayahnya terjadi banjir. Sehingga pihaknya bisa bergerak langsung untuk memantau dan melakukan bantuan. (MUHAMMAD HAMIM/B-5)
Sampit (25/08/2020).
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Kotawaringin Timur Tahun 2020
BORNEONEWS, Sampit - Jalan HM Arsyad, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) digenangi banjir. Hal itupun membuat lalu lintas sempat terganggu.
Banjir terjadi karena pada Minggu, 16 Februari 2020 hujan terjadi sejak sekitar pukul 16.00 WIB hingga malam.
Dari pantauan Borneonews.co.id, Senin, 17 Februari 2020, banjir di jalan tersebut terjadi karena debit Sungai Mentawa dalam keadaan pasang. Air meluap dan menggani jalan dan sejumlah rumah warga di jalan tersebut.
Genangan air tersebutpun membuat lalu lintas sempat terganggu. Karena kendaraan tidak bisa melaju normal. Dan harus berhati-hati, karena dikhawatirkan terjadi kecelakaan.
"Kami harus berhati-hati saat melintas jalan ini, karena banjir cukup tinggi," kata Bahrianur, warga yang melintas.
Tidak hanya itu, banjir juga merendam kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil). Namun saat ini banjir sudah mulai surut, karena sejumlah rumput dan kayu-layu yang sempat terhalang di jembatan Sungai Mentawa sudah dibersihkan petugas Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR). (MUHAMMAD HAMIM/B-11)